Menggoda dengan Warna


Ketika Anda masuk toko atau super market untuk belanja,  apa yang pertama kali Anda lihat, warna atau bentuk? Misalnya, warna merah, kuning, hijau, biru dsb., atau bentuk botol, kotak, bola dan lain-lain? Menurut penelitian, warna lebih dahulu nampak ketimbang bentuk.

Dan, pada saat Anda memastikan barang yang akan Anda beli, apakah warna turut menentukan pilihan Anda?  Misalnya, Anda mengambil warna orange, yang menurut Anda,  cocok dengan kepribadian  Anda? Atau menentukan warna coklat untuk furniture yang pas dengan suasana rumah  Anda? Atau memilih  tas warna merah agar matching dengan pakaian Anda?

Suatu penelitian yang dilakukan oleh sekretariat Seoul International Color Expo 2004, mengungkapkan bahwa ada hubungan antara warna dan pemasaran. Di antara hasil penelitian tersebut adalah, 92.6 persen dari orang yang belanja mengatakan bahwa bagi  mereka  factor visual yang paling penting ketika membeli suatu produk. Hanya 5.6 persen yang mengatakan bahwa sentuhan pada permukaan  barang yang paling penting, Sedangkan yang mementingkan  pendengaran dan penciuman masing-masing 0.9 persen.

Ketika diminta untuk memperkirakan pentingnya warna saat membeli suatu produk, 84.7 persen dari total responden berpendapat bahwa warna  yang banyak  berperan dalam memilih produk, lebih dari setengahnya di antara berbagai factor penting lainnya.

Baca lebih lanjut

Kelom Geulis Mode Tren Sandal Tradisional

Kelom, Mode Tren Sandal Tradisional  

Tim Liputan 6 SCTV

10/04/2011 12:50 | Mode

Liputan6.com, Jakarta: Sandal merupakan kelengkapan yang membuat kaki para wanita terlihat lebih cantik. Sandal yang terbuat dari kayu ini biasa disebut dengan kelom. Kerajinan kelom banyak terdapat di kawasan Jawa Barat, salah satunya di Tasikmalaya, Ahad (10/4).

Kelom Geulis

Kelom Geulis

Kelom Cantik

Kelom Cantik

jmdfurniture.in

Bagi Anda fashionista, kelom atau yang akrab dikenal dengan sebutan teklek, juga bisa menjadi referensi sebagai alas kaki. Sandal kayu ini dibuat dengan cara sederhana. Hanya dengan potongan kayu yang digambari corak flora. Seiring dengan perkembangan mode, kelom pun bersolek dengan ukiran hingga car air-brush. Penampilannya tak kalah dengan sandal buatan Negeri Pizza.

Cara membuat kelom pertama-tama kayu dipotong dan kemudian diserut sehingga berbentuk alas kaki. Kayu dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari. Selanjutnya, bahan kelom yang kering dihaluskan dengan menggunakan grinda, sehingga terlihat serat kayunya.

Kayu lalu diberi cat dasar. Pemberian cat dasar ini untuk menghilangkan pori-pori kayu. Kayu yang telah dicat kemudian dikeringkan. Setelah kering, bikin sketsa untuk gambar yang nanti akan dibuat. Setelah itu, baru kelom digambar menggunakan cat warna. Tentunya dengan cara manual, menggunakan tangan.

Selain kelom, masih adasatu lagi kerajinan Tasikmalaya yang hampir punah adalah payung geulis, payung kertas dan kain dengan motif bunga. Cukup mencengangkan, karena kini hanya tersisa 37 perajin payung tersebut dengan penghasilan ratusan ribu rupiah per tahun. Karya seni kerakyatan ini, bila diabaikan, tentu akan punah ditelan zaman. (ASW/Vin)